Melahirkan Putri Sholihah, Salaf, dan Mandiri

Info Pendaftaran Online Santri Baru

Tata Cara dan Langkah Pendaftaran Online

KHR. Asnawi Kudus

KHR. Asnawi Muassis Madrasah Qudsiyyah dan Pendiri NU

Ngaji Online Ponpes Qudsiyyah Putri

Ngaji Online rutin setiap ba'dal maghrib selain malam jumu'ah streaming via fb dan YT Qudsiyyah Putri

Profil Ponpes Qudsiyyah Putri

Visi, Misi, Tujuan, dan Kurikulum Ponpes

Profil MTs Qudsiyyah Putri

Visi, Misi, Tujuan, dan Kurikulum MTs Qudsiyyah Putri

Jumat, 29 November 2024

Langkah Perdana Sewindu Qudsiyyah Putri

 



Peringatan delapan tahun berdirinya Qudsiyyah Putri dirayakan dengan berbagai kegiatan penuh makna dan semangat. “Peringatan ini merupakan wujud rasa syukur atas perjalanan qudsiyyah putri sejak didirikan pada tahun 2016,” ujar Noor Aflah selaku Ketua Panitia Sewindu Qudsiyyah Putri.



Rangkaian peringatan Sewindu Qudsiyyah Putri dimulai dengan Doa Rasul Dan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al Jilani pada Kamis, 28 November 2024. Agenda itu bertempat di Halaman Qudsiyyah putri. Acara tersebut menjadi pembuka sekaligus Soft Launching rangkaian kegiatan yang akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan.

Dalam acara ini sekaligus pemberian hadiah atas dimenangkannya sayembara pembuatan logo Sewindu Qudsiyyah Putri yang diberikan kepada Tausi’ul Ilma senilai delapan ratus Real.

Senin, 04 November 2024

JURNALIS BERINTEGRITAS PENGETAHUAN TANPA BATAS

 



Kudus, (2-3/11/24) Ponpes Qudsiyyah Putri melaksanakan Kegiatan LDJ (Latihan Dasar jurnalistik) dengan Tema “Be A Good Journalist Make A Better Future” Kegiatan yang dilaksanakan di Villa MC Pro Kajar ini melibatkan 36 Peserta yang terdiri dari kelas 9, 10, dan 11. Acara ini menghadirkan M. Zaenal Anwar, S.H.I., M.S.I., Abd Halim, M.Hum., Syafawi Ahmad Qadzafi, S.S., M.A., Nur Rohman, M.Hum., dan Abraham Zakky Zulhazmi, M.A., Hum. Para Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta.

Dalam sambutannya pada Opening Ceremony LDJ, Pengasuh Ponpes Qudsiyyah Putri M. Isbah Kholili mengatakan pada peserta Latihan Dasar Jurnalistik “Dengan Pelatihan Dasar Jurnalistik ini akan dibentuk menjadi dua yaitu Tim Redaksi Majalah Neswa dan Tim Website Qudsiyyah Putri”.



Kegiatan yang berlangsung dua hari ini berlansung interaktif yang melibatkan peserta dan Narasumber. Para Peserta belajar tentang Teknik dasar penulisan Berita, Strategi mencari informan dan tips melakukan wawancara.

Latihan Dasar Jurnalistik diharapkan tidak hanya menjadi pengalaman bagi peserta, tapi juga memotivasi mereka untuk berkarya dan berbagi ide kreatif. Ponpes Qudsiyyah Putri menginginkan kegiatan ini sebagai awal dari lahirnya santri yang memiliki kompetensi Literasi yang kuat.

Jumat, 25 Oktober 2024

Semarakkan Hari Santri, Qudsiyyah Putri Adakan Pemberian Ijazah Manaqib dan Pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jilani

 



        Masih dalam rangkaian acara memperingati hari santri nasional, pondok pesantren Qudsiyyah Putri menggelar acara pemberian ijazah manaqib  dan pembacaan manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jilani di halaman Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri, Kamis (24/10) 2024. Diawali dengan pembukaan lalu pembacaan sholawat Asnawiyyah Qudsiyyah, dilanjut dengan pemberian ijazah manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jilani oleh Bapak K.H. Fatkhurrohman kepada santriwati kelas 10 pondok pesantren Qudsiyyah Putri, lalu disambung pembacaan manaqib.

        Tujuan dari pemberian ijazah ini sendiri adalah supaya ketika santri lulus dari pondok pesantren Qudsiyyah Putri lalu terjun ke masyarakat ia sudah mendapat bekal dan dapat diandalkan untuk memimpin pembacaan manaqib. Setelah semua rangkaian acara terlaksana, dilanjutkan kepungan ingkung oleh semua santri. Dengan harapan semoga makanan kita mendapat barokah dari Manaqib tersebut. 

Kamis, 24 Oktober 2024

Memperingati Hari Santri, Qudsiyyah Putri Gelar Pemilihan Duta Santri untuk Inspirasi Generasi Muda

 


 

 

 

Kudus, 23 Oktober 2024, Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri adakan grand final pemilihan Duta Santri 2024 yang bertempat di aula pesantren. Kegiatan ini merupakan program tahunan untuk memeriahkan puncak peringatan Hari Santri Nasional. Kegiatan ini di mulai pada tanggal 22 Oktober yang di awali dari babak penyisihan yang diikuti 32 santri terpilih, di lanjut dengan babak final 16 besar finalis, dan grand final 6 besar yang terbaik. Finalis duta santri terdiri dari kelas 2 sampai 5 yang di pilih langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri.

 

Untuk lolos pada babak penyisihan, para finalis harus melewati beberapa tantangan yang terdiri dari perkenalan menggunakan Bahasa asing, pertanyaan umum, dan Bahasa. Pada babak final tantangan di tambah dengan pidato menggunakan Bahasa Jawa, dan pada grand final tantangan di tambah dengan pertanyaan hafalan alfiyyah dan al qur’an, sekaligus menampilkan bakat mereka seperti menyanyi, menggambar, dll.

 

Tahun ini, Nusaibah Aulia Azzahra kelas 4 program tahfidz berhasil menyabet mahkota Duta Santri 2024. Jika pada tahun 2022 Duta Santri di menangkan oleh kakaknya Khumaeroh Izzatin Nisa’, maka pada tahun 2024 dirinya berhasil memakai mahkota yang sama. “Nggak nyangka banget bisa kayak kakak, bener-bener masih nggak percaya”, begitulah katanya ketika ia di wawancarai. Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri berharap program ini bisa menginspirasi para santri dan generasi muda sekarang untuk lebih semangat dalam belajar dan menjadi pelajar yang berprestasi. “Menjadi Duta Santri bukan hanya sebagai gelar, melainkan harus bisa menginspirasi santri lain, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari”, begitulah tutur pengasuh Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri bapak Isbah Kholili dalam sambutannya.

 

 

Selasa, 22 Oktober 2024

Semarakkan Malam Penuh Berkah dengan Pembukaan Hari Santri Nasional 2024 dan Pembacaan Sholawat Nariyah 4.444


         Kudus-Qudsiyyah.com (Senin/21/10/2024). Kabar kemeriahan datang dari pondok pesantren Qudsiyyah Putri. Para santri putri turut berpartisipasi pada malam Selasa, 21 Oktober 2024 di Musholla Qudsiyyah Putri dalam pembukaan gebyar Hari Santri Nasional 2024 yang diiringi dengan pembacaan sholawat Nariyah sejumlah 4444. Kegiatan ini hadir sebagai moment yang sangat dinantikan oleh para santri untuk mengalap barokah dari santri-santri, ulama’ serta para kyai yang telah gugur dalam memperjuangkan agama Islam.

 

            “Sejumlah 4444 sholawat itu tidak akan selesai dalam satu malam kalau per-individu, makanya dibagi dengan banyaknya santri disini”, ujar salah satu santri. Uniknya tatacara pembacaan sholawat Nariyah, dibatasi selama 15 menit. “Ini nanti bacanya saya batasi selama 15 menit, diperkirakan per-anak bisa membaca lebih dari 5 sholawatan”, jelas Bapak Ainun Nadjib selaku Waka kesantrian dan sekaligus menjadi pemimpin pembacaan sholawat.

 

            Seusai sholawat dilantunkan, lantas pada penghujung acara ditutup dengan do’a bersama, sontak semua santri mengangkat kedua tangan dan mengucapkan “Aamiin Ya Allah, Aamiin Ya Allah”.