Pondok Pesantren
Qudsiyyah Putri menyelenggarakan rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari
Santri Nasional 2025. Acara Dimulai pada hari Senin Kliwon, 20 Oktober 2025 –
Jum’at Wage, 24 Oktober 2025 , bertempat di Joglo Pondok Pesantren Qudsiyyah
Putri. Kegiatan ini diikuti sekitar 1.060 santri, dewan ustadz-ustadzah, serta
pengurus. Acara ini berlangsung dengan tertib, khidmat, dan penuh antusiasme.
Kegiatan dimulai pada
Kamis Pahing malam Jum’at Pon, 02 Oktober 2025 TU/11 Rabi’ul Akhir 1447 H. Pembacaan
Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani yang dipimpin langsung oleh pengasuh
Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri Bapak Muhammad Ainun Najib dan Pemberian
Ijazah oleh Romo KH. Fathur Rohman. Para santri mengikuti pembacaan
manaqib dengan penuh kekhusyukan. Suara lantunan doa dan kisah-kisah teladan
sang guru suci memenuhi aula Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri, memikat
perhatian santri yang duduk tenang sambil menundukkan kepala. Penyelenggaraan manaqib ini dimaknai sebagai
sarana tawasul dengan nilai-nilai ketawadhuan, dan keteladanan spiritual
Sulthonul Auliya.
Acara ketiga yakni Pembacaan Sholawat
Asyghil, Sholawat Nariyah. Acara ini dipimpin langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri Bapak Muhammad Ainun Najib. Suara
sholawat yang menggema di aula Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri menciptakan
suasana religius yang mendalam, memperkuat ikatan kebersamaan dan komitmen
spiritual para santri. Acara dilanjut dengan Pembacaan Istighosah yang dipimpin oleh
beliau KH. Saifuddin Luthfi. Pembacaan Istighosah menjadi momentum doa bersama untuk
memohon keamanan bangsa, kelancaran proses pendidikan, serta keberkahan bagi
pesantren. Acara dilanjut dengan Khataman Al-Qur’an yang dipimpin oleh santriwati
pondok pesantren Qudsiyyah Putri yang Bernama Aisya Nahja Silmiya dan Artalitha
Ika Hapsari. Khataman berlangsung serentak di aula Pondok Pesantren dan ditutup
dengan do’a Khotmil Qur’an.
Puncak kegiatan
peringatan Hari Santri Nasional pada tanggal 22-24 Oktober 2025 TU/ 01-03
Jumadil Awwal 1447 H ditandai dengan Pemilihan Duta Santri Pondok pesantren
Qudsiyyah Putri 2025. Ajang ini merupakan program tahunan yang
bertujuan melahirkan sosok santri inspiratif yang berprestasi dalam bidang
akademik, salaf, kepribadian, serta kecakapan komunikasi. Dalam acara Duta
Santri ini dibagi menjadi 3 babak. Babak pertama yakni Babak Penyisihan, babak
ini diikuti oleh 32 peserta dari perwakilan setiap kelas di mulai dari kelas 2
sampai kelas 5. Dalam babak ini akan
diambil 16 peserta terbaik melalui seleksi Bahasa Arab yang diuji oleh Ustadz
Miftahur Rohman M.Pd, Bahasa Inggris oleh Miss Nailis Sa’adah, dan Pengetahuan
Umum oleh Ustadzah Nailash Shofa S.Mat yang akan masuk ke babak selanjutnya.
Babak Kedua yakni babak
semi final , babak ini diikuti oleh 16 peserta terpilih dari babak penyisihan. Dalam
babak ini akan diambil 6 peserta terbaik
melalui seleksi Bahasa Arab yang diuji oleh Ustadz Miftahur Rohman M.Pd, Bahasa
Inggris oleh Miss Nailis Sa’adah, Pengetahuan Umum oleh Ustadzah Nailash Shofa
S.Mat, dan Hafalan Al-Qur’an bagi santri program Tahfidz yang diuji oleh Ustadz
H. Sholikhul Hadi dan bagi program kitab diuji oleh Ustadz Isbah Kholili M.Pd. yang
akan masuk ke babak selanjutnya.
Babak Ketiga yakni
Babak Final, Dalam babak ini babak yang paling menegangkan dan paling
ditunggu-tunggu bagi peserta duta santri dan seluruh santriwati pondok
pesantren Qudsiyyah Putri. Babak ini diikuti 6 peserta terpilih dari babak Semi
final dan akan dipilih 1 peserta terbaik dan akan dinobatkan menjadi Duta
Santri Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri. Penentuan Duta Santri didasarkan
pada hasil seleksi Bahasa Arab oleh Ustadz Miftahur Rohman M.Pd, Bahasa Inggris
oleh Miss Nailis Sa’adah, Pengetahuan Umum oleh Ustadzah Nailash Shofa S.Mat,
dan Hafalan Al-Qur’an bagi santri program Tahfidz yang diuji oleh Ustadz Muhammad
Ainun Najib dan bagi program kitab hafalan Alfiyyah & Baca Kitab kuning
diuji oleh Ustadz Isbah Kholili M.Pd.
Dengan terlaksananya
seluruh rangkaian kegiatan tersebut, Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di
Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif
bagi penguatan karakter santri. Kegiatan yang memadukan spiritualitas,
keilmuan, dan seni ini menjadi bukti bahwa pesantren tetap relevan sebagai
ruang pembinaan moral dan kebudayaan sekaligus pusat pendidikan yang adaptif
terhadap perkembangan zaman.





