Melahirkan Putri Sholihah, Salaf, dan Mandiri

Info Pendaftaran Online Santri Baru

Tata Cara dan Langkah Pendaftaran Online

KHR. Asnawi Kudus

KHR. Asnawi Muassis Madrasah Qudsiyyah dan Pendiri NU

Ngaji Online Ponpes Qudsiyyah Putri

Ngaji Online rutin setiap ba'dal maghrib selain malam jumu'ah streaming via fb dan YT Qudsiyyah Putri

Profil Ponpes Qudsiyyah Putri

Visi, Misi, Tujuan, dan Kurikulum Ponpes

Profil MTs Qudsiyyah Putri

Visi, Misi, Tujuan, dan Kurikulum MTs Qudsiyyah Putri

Minggu, 09 November 2025

PEMILIHAN DUTA SANTRI PONPES QUDSIYYAH PUTRI 2025


 


Kudus, 24 Oktober 2025 — Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri kembali menggali momen penting dalam ajang Pemilihan Duta Santri Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri Tahun 2025. Acara yang digelar di Joglo Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri pada Jum’at malam tersebut berlangsung dengan khidmat dan meriah, dihadiri oleh  pengasuh, dewan asatidzah, serta ribuan santri dari berbagai tingkatan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Gebyar Hari Santri Nasional 2025 yang rutin diadakan setiap tahun sebagai wadah untuk menumbuhkan semangat keilmuan, kedisiplinan, dan keteladanan di kalangan santri. Tujuan utama dari pemilihan Duta Santri adalah untuk mencari sosok santri yang mampu menjadi inspirasi para santri dalam berilmu, berakhlak, dan Meningkatkan Semangat Keagamaan.

Pemilihan Duta Santri Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri 2025 diawali dengan proses seleksi yang ketat. Setiap peserta diwajibkan mengikuti beberapa tahapan, antara lain ujian lisan mengenai Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Pengetahuan Umum, Hafalan, serta penampilan bakat dan minat.

Dari puluhan peserta yang terpilih, hanya 16 finalis terbaik yang berhasil melaju ke babak grand final. Mereka kemudian tampil di hadapan dewan juri yang terdiri dari  pengasuh, dan dewan guru. Di babak terakhir, para finalis diminta untuk menampilkan bakat dan menjawab pertanyaan penalaran yang diberikan oleh dewan guru mengenai penyampaian gagasan tentang peran santri dalam menjawab tantangan zaman, terutama di era digital yang serba cepat dan terbuka.

Setelah melalui proses penilaian yang jelas dan terpecaya, dewan juri akhirnya menetapkan “Nafha Maziyya” sebagai Duta Santri Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri Tahun 2025. Santri asal Purwodadi tersebut dinilai unggul dalam Bahasa, pemahaman agama, serta kepribadian yang santun dan berakhlakul karimah.

 Melalui ajang ini, Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri menegaskan kembali untuk mencetak generasi santri yang tidak hanya unggul dalam bidang ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan kepemimpinan yang mumpuni. Duta Santri diharapkan bisa menjadi individu yang mampu menggabungkan nilai-nilai tradisional pesantren dengan tantangan modernitas, tanpa meninggalkan identitas keislaman yang kuat.

Kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran berharga bagi seluruh santri. Selain melatih kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi efektif, mereka juga dituntut untuk menanamkan nilai-nilai disiplin, dan tanggung jawab. Tak heran, ajang pemilihan Duta Santri selalu menjadi salah satu kegiatan yang paling dinanti setiap tahunnya.

Dengan terpilihnya “Nafha Maziyya” sebagai Duta Santri Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri 2025, diharapkan semangat dan nilai-nilai kepesantrenan dapat semakin hidup di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi terhadap santri berprestasi, tetapi juga sarana nyata untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia, berilmu luas, dan berjiwa kepemimpinan.


 

Selasa, 28 Oktober 2025

MERIAH DAN PENUH WARNA, QUDSIYYAH PUTRI RAYAKAN HARI SANTRI DENGAN BERBAGAI ACARA

Kudus – Suasana malam di Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri yang begitu syahdu. Barisan para santriwati  memenuhi halaman pondok pesantren, siap mengikuti rangkaian acara dalam kegiatan Gebyar Hari Santri Nasional. Lantunan do’a para santriwati telah  menghiasi malam, menciptakan suasana khidmat yang langsung terasa begitu memasuki area pesantren.

Kegiatan dimulai dengan pembacaan manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jilani. Suara lantunan doa dan kisah-kisah teladan sang guru suci memenuhi ruangan, memikat perhatian santri yang duduk tenang sambil menundukkan kepala. Selesai itu, terdengar merdu sholawat Asyghil dan Nariyyah, yang dibawakan secara bergantian oleh kelompok santri, menghasilkan irama yang harmonis dan penuh penghayatan. Suasana religius ini makin terasa ketika para santri mengikuti khataman Al-Quran, membaca hingga juz terakhir dengan khidmat, menandai komitmen mereka terhadap penguatan iman dan ilmu agama.

 

Tidak hanya kegiatan keagamaan, Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri juga dipenuhi kreativitas. Akulturasi seni menjadi sorotan utama, menampilkan berbagai pertunjukan yang memadukan tradisi dan modernitas. Tari-tarian tradisional yang anggun berpadu dengan musik modern islami, sementara beberapa santri menampilkan kreasi puisi dan kaligrafi, membuat acara semakin semarak. Sorak-sorai penonton dan tepuk tangan membahana setiap kali pertunjukan selesai, menunjukkan antusiasme dan dukungan terhadap teman-teman mereka.

Puncak perayaan ditandai dengan pemilihan Duta Santri Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri. Para peserta menunjukkan bakat, kepemimpinan, dan kepribadian mereka, membuat proses pemilihan terasa meriah sekaligus inspiratif. Santri-santri lain mengikuti dengan seksama, memberikan semangat dan apresiasi, menciptakan suasana persaingan sehat yang memupuk rasa percaya diri dan solidaritas.

Sehari penuh rangkaian kegiatan ini berlangsung tanpa henti, membentuk sebuah perayaan yang tidak hanya menekankan nilai keagamaan, tetapi juga kreativitas, kepemimpinan, dan kebersamaan. Setiap lantunan doa, setiap lembar Al-Quran yang dibaca, dan setiap gerakan tari yang dipertunjukkan menjadi bukti bahwa Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri bukan sekadar peringatan, tetapi juga momentum bagi para santri untuk mengekspresikan diri, menumbuhkan karakter, dan memperkuat semangat kebersamaan.

Saat matahari mulai condong ke barat, tawa dan keceriaan santri masih terdengar, menandakan bahwa pengalaman hari itu meninggalkan kesan mendalam. Perayaan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri pun ditutup dengan rasa syukur, harapan, dan semangat baru untuk terus belajar, berkreasi, dan menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat.

 


Jumat, 24 Oktober 2025

PARTISIPASI QUDSIYYAH PUTRI MERIAHKAN APEL HSN 2025 DI KUDUS


KUDUS, JATENG – Santri dari Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri turut meramaikan Apel Hari Santri Nasional (HSN) Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Alun-Alun Kudus pada  Selasa (22/10/2025). Acara tersebut diramaikan oleh hampir 4000 santri.


Mereka bersatu mengikuti apel bertema Mengawal Indonesia Merdeka menuju Peradaban Dunia. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi hadir menjadi inspektur. Gubernur membacakan amanat Menteri Agama RI, Prof Dr KH Nasaruddin Umar. Dalam amanah itu, Luthfi menyebut, Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia.

 “Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital juga harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri,” kata Luthfi membacakan amanat kepada seluruh santri, Luthfi berpesan, agar mereka menjadi santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman.

“Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, ke dunia kerja, ke ranah internasional. Tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton,” ujarnya.

Apel Hari Santri juga diwarnai dengan penampilan paduan suara santri, diiringi drumband santri, dan doa bersama untuk keselamatan bangsa.

 

Kamis, 16 Oktober 2025

SEMANGAT GOTONG ROYONG JELANG HARI SANTRI 2025, SANTRI PONDOK PESANTREN QUDSIYYAH PUTRI GELAR RO’AN BERSAMA

 

Kudus, Dalam rangka menyemarakkan Hari Santri Tahun 2025
Suasana penuh kekompakan dan kebersamaan menyelimuti Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri.

Kegiatan ro’an atau kerja bakti bersama menjelang Hari Santri Nasional yang digelar Jum’at pagi ini melibatkan seluruh santri. Mereka bergotong royong membersihkan area pesantren, mulai dari Musholla, Kamar Santri, Halaman, Kamar Mandi, Dll.

Kata ro'an berasal dari bahasa Arab 'tabarrukan' yang berarti mengharapkan berkah, yang kemudian disingkat menjadi rukan, lalu menjadi roan. 

Selain untuk menyambut Hari Santri, ro’an juga menjadi pengingat bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari iman, sekaligus bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan melalui lingkungan yang bersih dan nyaman.

Melalui peringatan Hari Santri Nasional, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen (Gus Yasin) mengajak para santri untuk mengingat sejarah resolusi jihad, dengan membangun bangsa dan merawat negara. Melalui ro'an, beliau mengajak santri untuk merefleksikan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. 

 




 

Minggu, 12 Oktober 2025

SUSUNAN PENGURUS ISQi MASA KHIDMAT 24-25

 




SUSUNAN PENGURUS

IKATAN SANTRI QUDSIYYAH PUTRI (ISQi)

MASA KHIDMAT 2024 – 2025

 

Pelindung                   :  KH. Nur Halim Ma’ruf

                                     KH. Fathur Rohman

                                     KH. Sugiarto

Penasehat                  :  Muhammad Isbah Kholili, M.Pd.

Pembina                     :  Muhammad Ainun Najib

                                           Laifatul Ishmah, S.Pd.

                                           Nayli Mufidah Setiana, S.Pd.

                                           Nailash Shofa

                                           Risadatul Uluwiyah, S.Pd.

                                           Izzatul Firdaus

                                           Uswatun Khasanah

                                           Amrina Setiawati

                                           Novita Malihatul Amalia, S.Pd.

 

Ketua                         :  Silviyana Rohmatun Nikmah

Wakil Ketua I                 :   Aisya Nahja Silmiya

Wakil Ketua II                :   Sely Faridathus Sholikhah

Wakil Ketua III               :   Hasna Dzahabiyyah

Wakil Ketua IV               :   Naura Athiyya

Wakil Ketua V                :   Sabrina Salsabila Rahman


Sekretaris                   :  Naili Ulya Rusyda

Wakil Sekretaris I          :   Nadya Shofwatil Haq

Wakil Sekretaris II         :   Syeiha Alamanda Mujiono

Wakil Sekretaris III        :   Atik Abidah

Wakil Sekretaris IV        :   Nadhifa Luthfiyatunnisa Aula

Wakil Sekretaris V         :   Asha Syakira

 

Bendahara                  :  Ihda Aulia Fadhilah

Wakil Bendahara I         :   Bilqis Ikbar Arichatul Izzah

Wakil Bendahara II        :   Qiza Rizqia Nashwa Wahyudi

Wakil Bendahara III       :   Kana By Hafiyya Setya Arifina

Wakil Bendahara IV       :   Ubaidhatun Nadhif

Wakil Bendahara V        :   Zafira Ilmi Izzati

 

Departemen-Departemen

1.   Pendidikan             :  Nurul Uyun

                                      Naili Zidni Malia

                                      Arda Rusyda I’anatur Rakhima

                                      Syifa Maharani

                                      Lutfiana Ulfa

                                      Elmaba Qirani

                                      Ayudhia Khalila

                                      Najmia Habiba

                                      Nazila Ikmaliyalatho

                                      Adiba Azzahro

                                      Ghina Azhar Nafisatun Nawwaf

                                      Izzana Aidil Arafah

2.   Ibadah                    :  Maurel Nazwa Zahra Ineztasya

                                      Syifa Kayla Zahra

                                      Amalina Hamidah

                                      Arsyidna Ila Mazia Biladina

                                      Alfaina Rosyada

                                      Kinanthi Abia Nismara

                                      Aisyah Mayzamala

                                      Najwa Fathiyyatul Yumna

                                      Nafisa Aniq Rosyada

                                      Tika Ayu Novyana

                                      Maulidah Nafisatul Ula

                                           Friska Alivianita

 

3.   Kesehatan              :  Rizka Amalia

                                      Ayesha Kamila

                                      Razita Ajeng Filza Abqiya

                                      Kanila Khoirun Naili

                                      Mayyaza Mayla Mecca

                                      Nasywa Najma Dina

                                      Tazkya Nayla Adiba

                                      Fathin Tsurayya

                                      Khanza Nova Mumtazah

                                      Nawwaaf Milliyya

                                      Namiya Hasna Fadhilah

                                      Luthfiah Putri Ramadhani

                                     

4.   Kebersihan             :  Arina Fathimatazzahro

                                      Najwa Saidatul Aisyah

                                      Naufa Adzkiya

                                      Yusrina Savira Fauzia

                                      Mutiara Nafi’aturrahmah

                                      Restu Mutiara Tadzkiroh

                                      Lethisya Syahwa Aprilia

                                      Indi Nawalia Husna

                                      Janeeta Aurelia

                                      Mutiara Fatimatuzzahra

                                      Haura Amalia Rahman

                                      Nilna Mazaaya Abadia

 

5.   Keamanan             :  Mustadirrotus Saidah

                                      Nabila Fairuz Sania

                                      Amelyah Nur Hasana

                                      Afrina Fauziya Zahrah

                                      Kaysa Arifa Husna

                                      Meisya Tri Wardani

                                      Rahma Mouleeda

                                      Kayla Rizqina Zulfa

                                      Alayna Anum Lanika

                                      Adzkia Hanun Mumtaza

                                      Qonita Anaya Zahrotussyita

                                      Shinta Kamelia Rachma

                                     

 

 

 

 

 

DUTA SANTRI 2024 – 2025 PONDOK PESANTREN QUDSIYYAH PUTRI

 

Nusaibah Aulia Azzahra

          Nusaibah Aulia Azzahra atau kerap disapa ‘Zahra’ merupakan perempuan asli Kota Kudus yang berhasil menyabet mahkota duta santri pada tahun ini. Ia beralamat lengkap di desa Kaliputu, kecamatan Kota, kabupaten Kudus ini adalah saudara kandung dari duta santri kita tahun 2022 – 2023, siapa lagi kalau bukan Khumaeroh Izzatin Nisa’. Tak diragukan lagi jika Zahra ini sama cerdasnya dengan sang kakak. Ia lahir pada tanggal 15 Juli, 2009 di Kudus.  Perjalanan Zahra untuk menjadi duta santri PP Qudsiyyah Putri juga tak mudah. Dirinya mengikuti seleksi sebanyak dua kali, namun belum beruntung. Dan pada tahun ketiganya, akhirnya ia berhasil mendapat penghargaan tersebut. Perempuan yang memiliki hobi sing a song, watching movie, dan listening music ini juga memiliki suara yang merdu dalam menyanyikan lagu barat. Sekarang dirinya juga sedang berjuang menghafalkan Al Qur’an tiga puluh juz. Zahra ini paling suka sama oseng kangkung, kering tempe, dan nasi goreng. Selain cerdas dan memiliki suara merdu, Zahra juga memiliki bakat dalam hal kesenian, terutama menggambar. Banyak lomba antar sekolah yang telah dimenangkannya dalam berbagai bidang akademik maupun non akademik. Zahra ini juga sangat menyukai Pelajaran dalam bidang Bahasa inggris, matematika, fisika, dan biologi. Kalau di tanya soal cita – cita, Zahra ini belum bisa menjawab. Intinya menjadi orang sukses yang ilmunya bermanfaat bagi banyak orang.

 

Ø PENGALAMAN ORGANISASI

·       2022 – 2023

Bendahara PPQP

·       2022 – 2023

Dewan Galang Mts Qudsiyyah putri

·       2024 – 2025

ECT Batch 4

·       2024 – 2025

Sekretaris PPQP

·       2024 – 2025

Tim Redaksi Majalah Perdana Madrasah Qudsiyyah Putri

·       2024 – 2025

Tim Media Ponpes Qudsiyyah Putri

 

 

 

 

 

 

       

 

 

KISAH ABDULLAH BIN ABBAS SANG TINTA UMAT


    Abdullah bin abbas merupakan salah seorang sahabat terdekat Nabi Muhammad sekaligus sepupu Nabi Muhammad. Beliau lahir pada tahun 619 M, Mekkah, Arab Saudi, beliau merupakan anak dari Abbas bin Abdul muthallib dan: Lubabah Binti Al-Harits. Beliau dikenal dengan sebutan Ibnu Abbas agar membedakan dengan Abdullah yang lain.

  Abdullah bin abbas lahir ketika Nabi Muhammad sudah menjalankan dakwah selama 10 tahun. Abdullah bin Abbas sudah dekat dengan Nabi Muhammad sedari kecil, di suatu malam saat Ibnu Abbas kecil menyediakan air wudhu Nabi di tengah malam Nabi pun mendoakan Ibnu Abbas kecil ‘’Ya Allah berikanlah dia keahlian dalam agamamu dan ajarilah dia tafsir kitab-Mu.’’ seraya mengelus lembut kepala Ibnu Abbas. Banyak kelebihan yang dipunyai Ibnu Abbas yang membuat kagum Nabi Muhammad dan para sahabat seperti paham akan sesuatu tanpa instruksi, dapat menafsirkan dengan baik dan bertindak sesuai dengan penafsirannya yang baik pula.

     Abdullah bin Abbas tumbuh menjadi pemuda yang berkarakter kuat, ilmu pengetahuan luas, teliti, cermat, dan berpikiran cerdas, sekalipun usia masih belia, tapi beliau sudah bergaul dengan para sahabat yang berpengalaman. Beliau dikenal berani dalam ijtihadnya dalam bidang tafsir sehingga dijuluki sebagai ‘’habrul ummah wa tarjumah Alqu’ran’’ yang berarti tinta ummat dan penerjemah Al-Qur’an. Beliau mempunyai kitab yang berjudul ‘’Tafsir Ibnu Abbas’’ yang mencakup sebagian ayat dari sebagian 106 surat di dalam Al-Qur’an, dan ada 8 surat yang tidak di tafsirkan oleh Ibnu Abbas. Tafsir Ibnu Abbas secara umum menggunakan 3 metode umum yaitu ; Tafsir Al-Qur’an dengan Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an dengan As-sunah, Tafsir Al-Qur’an dengan lisan bangsa Arab. Beliau di jadikan sumber rujukan pada Tafsir Ibnu Katsir dan merupakan ahli mufassir terbesar. Ibnu Abbas wafat pada tahun 65H atau ada yang mengatakan 68 H dala usia 71 tahun, banyak umat Islam yang bersedih akan kepergian sahabat yang faham akan Al-Qur’an dan pengamalannya. Saat jenazahnya akan dikubur Ibnu Al – Hanafiyah berkata ‘’Demi Allah, pada hari ini telah wafat tinta umat ini’’.

 

 Oleh: Nazila Ikmaliyalatho (3 Tahfidz A)