Setiap akan memulai penerimaan santri baru, Madrasah Qudsiyyah punya tradisi untuk ziarah ke Madura. Tujuan ziarah hanya dua yaitu makam saikhona Kholil Bangkalan dan Syekh Samsuddin Batu Ampar. Menurut sesepuh madrasah Qudsiyyah, KH. Fathur Rahman, ziarah ke Madura ini bertujuan untuk menarik santri-santri agar masuk ke Qudsiyyah serta mendapatkan santri yang sholih sholihah.
Agenda ziarah kali ini terasa spesial karena baru tahun ini ziarah diikuti oleh bapak dan ibu guru madrasah Qudsiyyah. Selain itu, ziarah juga bisa diikuti oleh beberapa masyayikh, diantaranya adalah KH. Fathur Rahman, KH. Sugiharto, KH. A. Sudardi, KH. Abdul Aziz dan guru-guru sepuh lainnya. Ziarah untuk PPDB tahun ajaran 2022-2023 ini juga bisa menjadi obat kerinduan setelah dua tahun sempat berhenti karena pandemi.
Rangkaian ziarah dimulai dari makam Kangjeng Sunan Kudus terlebih dahulu pada Senin siang tanggal 14 Februari 2022. Kemudia setelah maghrib rombongan guru mulai berkumpul di SPBU Bendan lalu langsung bertolak ke Batu Ampar. Sampai di Batu Ampar pada pukul 06.00 WIB, rombongan guru langsung mengikuti khataman Al Qur'an sebanyak tujuh khataman. Selesai khataman langsung menuju rumah alumni yang dekat dengan komplek makam Syekh Abu Samsuddin yaitu ustadz Fathur Rahman. Di rumah alumni ini, rombongan guru langsung sarapan dan mandi. Kira-kira dua jam, rombongan langsung bertolak ke Bangkalan menuju makam saikhona Kholil bin Abdul Lathif yang terkenal dengan banyak karomahnya. Kira-kira pukul 12.00 WIB rombongan sampai di Bangkalan dan langsung ziarah. Kalau di makam saikhona Kholil ini yang terkenal adalah amalan membaca sholawat kholiliyyah sebanyak seribu kali.
Selesai dari Bangkalan rombongan pun langsung bertolak menuju Kudus. Semoga rombongan selamat sampai rumah dan hajat-hajat keluarga besar Qudsiyyah dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Amiiin.