ABDULLAH BIN ABBAS SANG TINTA UMAT
Abdullah bin abbas merupakan salah seorang
sahabat terdekat Nabi Muhammad sekaligus sepupu Nabi Muhammad. Beliau lahir
pada tahun 619 M, Mekkah, Arab Saudi, beliau merupakan anak dari Abbas bin
Abdul muthallib dan Lubabah
Binti Al-Harits. Beliau dikenal dengan sebutan Ibnu Abbas agar membedakan
dengan Abdullah yang lain.
Abdullah bin abbas lahir ketika Nabi Muhammad sudah menjalankan dakwah
selama 10 tahun. Abdullah bin Abbas sudah dekat dengan Nabi Muhammad sedari
kecil, di suatu malam saat Ibnu Abbas kecil menyediakan air wudhu Nabi di
tengah malam Nabi pun mendoakan Ibnu Abbas kecil ‘’Ya Allah berikanlah dia
keahlian dalam agamamu dan ajarilah dia tafsir kitab-Mu.’’ seraya mengelus
lembut kepala Ibnu Abbas. Banyak kelebihan yang dipunyai Ibnu Abbas yang
membuat kagum Nabi Muhammad dan para sahabat seperti paham akan sesuatu tanpa
instruksi, dapat menafsirkan dengan baik dan bertindak sesuai dengan
penafsirannya yang baik pula.
Abdullah bin Abbas tumbuh menjadi pemuda yang berkarakter kuat, ilmu
pengetahuan luas, teliti, cermat, dan berpikiran cerdas, sekalipun usia masih
belia, tapi beliau sudah bergaul dengan para sahabat yang berpengalaman. Beliau
dikenal berani dalam ijtihadnya dalam bidang tafsir sehingga dijuluki sebagai
‘’habrul ummah wa tarjumah Alqu’ran’’ yang berarti tinta ummat dan
penerjemah Al-Qur’an. Beliau mempunyai kitab yang berjudul ‘’Tafsir Ibnu
Abbas’’ yang mencakup sebagian ayat dari sebagian 106 surat di dalam
Al-Qur’an, dan ada 8 surat yang tidak di tafsirkan oleh Ibnu Abbas. Tafsir Ibnu
Abbas secara umum menggunakan 3 metode umum yaitu ; Tafsir Al-Qur’an dengan
Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an dengan As-sunah, Tafsir Al-Qur’an dengan lisan
bangsa Arab. Beliau di jadikan sumber rujukan pada Tafsir Ibnu Katsir dan
merupakan ahli mufassir terbesar. Ibnu Abbas wafat pada tahun 65 H atau ada
yang mengatakan 68 H dala usia 71 tahun, banyak umat Islam yang bersedih akan
kepergian sahabat yang faham akan Al-Qur’an dan pengamalannya. Saat jenazahnya
akan dikubur Ibnu Al – Hanafiyah berkata ‘’Demi Allah, pada hari ini telah
wafat tinta umat ini’’.
Sumber: https://www.detik.com.